Bagaimana menggunakan segmentasi dalam strategi pemasaran?
Segmentasi dalam strategi pemasaran
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara
kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan
peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajaya).Segmentasi pasar
adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan
pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen
tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix
tersendiri. Dengan demikian yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian
dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar menjadi beberapa bagian pasar
yang sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut dicari dan ditentukan
sendiri oleh pihak pemasar.
DASAR – DASAR SEGMENTASI
Variabel-variabel yang berbeda dipergunakan
untuk membentuk segmen pasar konumen. Variabel-variabel tersebut
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar. Beberapa peneliti mencoba
membentuk segmen dengan melihat pada karakteistik/sifat konsumen. Pada
umumnya mereka menggunakan segmen demografis, geografis dan psikografis.
Kemudian mereka menguji apakah konsumen ini menunjukkan respon produk
atau kebutuhan yang berbeda? Sebagai contoh mereka mungkin menguji
perbedaan sikap dari para professional kerah baju (blue collars), dan
kelompok lain dengan mengatakan : keselamatan (safety) sebagai manfaat
mobil.
Begitu segmen dibentuk peneliti melihat apakah perbedaan
karakteristik konsumen terkait dengan respon konsumen pada setiap
segmen.
Untuk mengadakan segmentasi pasar dapat ditempuh dengan
beberapa cara yang berbeda. Metode tersebut juga dapat berbeda antara
suatu produk ke produk lainnya. Salah satu cara dalam mengadakan
segmentasi pasar adalah dengan membagi segmen pasar berdasarkan sembilan
kategori berikut :
1. Geografi
Segmentasi geografi akan
membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang berbeda-beda
seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan
beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang
potensial dan menguntungkan.
2. Demografi
Dalam segmentasi
demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar pembagian seperti
usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama.
Setidaknya ada lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir
selalu disertakan, antara lain adalah informasi demografi adalah
informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk
mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan
insight tentang trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk
meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat dilihat untuk melihat
perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir demografi dapat
digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
3. Psikografi
Ciri-ciri
psikologis berkenaan dengan inner atau kualitas intrinsic dari consumer
individual. Strategi segmentasi konsumen kadang-kadang didasarkan pada
variabel psikologis yang spesifik.
Konsumen dapat dibagi menurut
demografi tetapi seringkali ini tidaklah cukup. Perusahaan ingin tahu
lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang yang memiliki usia,
penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam merespon
suatu stimuli pemasaran. Dalam segmentasi psikografis, perilaku konsumen
diobservasi melalui kelas sosial (social class), gaya hidup
(lifestyle), nilai-nilai kehidupan yang dianut (value) dan kepribadian
(personality).
4. Sosiocultural
Variabel sosiologis (kelompok) dan
antropologis (budaya) merupakan variabel sosiokultural, meyediakan
dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar. Untuk segmen pasar yang
sukses dibagi lagi dalam segmen sesuai dengan tahap pada :
a. Daur hidup keluarga
b. Kelas sosial
c. Budaya dan sub budaya dan
d. Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global
5. Segmen hubungan menggunakan cara ekstrim
Sebuah cara ekstrim yang popular dan bentuk efektif segmentasi untuk kategori penggunaan merek, seperti :
a.
Tingkat penggunaan : perbedaan segmentasi antara pengguna berat,
pengguna sedang, pengguna ringan dan bukan pengguna untuk sebuah produk,
jasa atau merek khusus
b. Tingkat kesadaran : kesadaran konsumen
pada produk, tingkat ketertarikan pada produk, kesiapan membeli produk
atau apakah konsumen butuh informasi tentang produk menyangkut semua
aspek kesadaran
c. Loyalitas merek : kadang-kadang digunakan sebagai
dasar untuk segmentasi. Pemasar kadang mencoba untuk mengidentifikasikan
karakteristik konsumen yang loyal merek tentu mereka bisa langsung
menjadi pendukung promosi mereka ke orang dengan karakteristik yang sama
dalam populasi yang lebih besar.
6. Segmen situasi penggunaan
Pemasar
mengenal bahwa kesempatan atau situasi kadang-kadang menentukan apakah
konsumen akan membeli atau mengkonsumsi. Untuk alasan ini mereka
kadang-kadang focus pada situasi penggunaan sebagai sebuah variabel
segmentasi. Segmentasi berdasarkan kesempatan dapat membantu perusahaan
memperluas penggunaan produk.
7. Segmen benefit
Bentuk segmentasi
yang kuat adalah dengan mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan manfaat
berbeda yang mereka cari dari produk. Eksekutif pemasaran dan
periklanan secara konstan mencoba mengidentifikasikan sebuah keuntungan
paling penting dari produk atau jasa yang akan menjadi sangat berarti
bagi consumer. Sebuah studi yang meguji apakah yang mengendalikan
preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer, terindenfikasi lima
kenutungan strategic brand yaitu :
a. Fungsional (contoh kualitas)
b. Nilai uang
c. Manfaat sosial
d. Manfaat emosi positif
e. Manfaat emosi negative
Segmentasi benefit bisa juga digunakan untuk bermacam-macam posisi merek dalam kategori produk yang sama.
8. Segmen hybrid
Pemasar
secara umum membentuk segmen pasar dengan kombinasi beberapa variabel
segmen berdasarkan sebuah segmen tunggal. Segmen geodemografis, adalah
sangat berguna bagi ketika sesesorang pengiklan atau pemasar menemukan
prospek terbaik (kepribadian, tujuan dan ketertarikan) bisa diisolasi di
mana mereka hidup. Segmen lintasbudaya & global marketing merupakan
segmen geodemografis.
9. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi
tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar
yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk
membentuk segmen pasar.
Segmentasi pasar sangatlah
penting di dalam bisnis dan pemasaran. Walaupun kita tidak boleh
mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal
yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Pengertian segmentasi pasar
sebagai suatu strategi perusahaan tidaklah semata dilakukan dengan cara
membedakan produk atau bahkan menciptakan produk baru (product
diversification), tetapi didasarkan atas atas perbedaan minat dan
kebutuhan konsumen.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1.
Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti
kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2.
Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan
variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani
kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
Referensi :
http://delviadelvi.wordpress.com/2011/01/20/segmentasi-pasar-dan-analisis-demografi/
segmentasi u/ pemasaran
ReplyDeletewww.bitebrands.blogspot.com