Consumer Compulsive
Topik
konsumsi kompulsif, bahwa dorongan untuk membeli incontrollable yang
mempengaruhi banyak konsumen yang besar, telah menerima peningkatan perhatian
dari para peneliti selama beberapa tahun terakhir. Para peneliti telah
melaporkan temuan menarik tentang bentuk menarik dari kecanduan. Strategi
penelitian umum mereka telah ke pembeli kontras kompulsif dari konsumen biasa
pada variabel yang relevan secara teoritis. Mereka telah menemukan konsumen
kompulsif untuk menjadi lebih materialistis tapi tanpa harus melampirkan
kepentingan yang lebih besar terhadap kepemilikan barang-barang konsumsi.
Mereka juga menemukan mereka untuk menjadi lebih iri, lebih mungkin untuk
berpikir bahwa berbelanja adalah menyenangkan, kurang murah hati, lebih mungkin
untuk merasa bersalah setelah membeli sesuatu, lebih tinggi pada orientasi
fantasi-imajinasi umum dan lebih rendah pada harga diri.
Coca
Cola dihubungkan dengan merah yang mengandung arti kegembiraan. Kuning
dihubungkan dengan sesuatu yang baru, dan hitam sering mengandung arti
kecanggihan. Kombinasi hitam dan putih menunjukkan bahwa produk dibuatdengan
teliti, berteknologi tinggi, dan desainnya canggih. Nike menggunakan warna
hitam, putih, dan sedikit merah untuk berbagai model sepatu olahraganya
yangterpilih yang secara tidak langsung menyatakan ”sepatu olahraga berkinerja
tinggi”. Untuk mengungkapkan pandangan tersebut, para peneliti menggunakan
berbagai macam teknik pengukuran kualitatif,seperti observasi, kelompok fokus,
wawancara yang mendalam, dan teknik proyektif.
Sumber : http://chriswantoro.blogspot.com/2012_12_01_archive.html
No comments:
Post a Comment